Kabin dan Tempat Yang Menakjubkan di Seluruh Dunia – Apa yang diberikan kabin pedesaan kepada kita yang tidak bisa kita dapatkan di rumah? Mereka lebih kecil dari banyak tempat tinggal permanen, dan cenderung lebih mendasar dalam furnitur, perlengkapan dan perlengkapannya. Tetapi kerugian yang dirasakan ini adalah bagian dari apa yang membuat mereka begitu menarik.
Mereka menghadirkan jeda dari kehidupan normal, memberi penghuni akses ke cara hidup yang berbeda. “Kita semua merindukan ‘tempat ketiga’ (tempat yang bukan tempat kerja atau rumah kita) yang memungkinkan kita menjadi orang yang berbeda,” kata Robert Klanten, penerbit dan CEO Gestalten, mengutip kaffeehaus atau kedai kopi di 1920-an; https://3.79.236.213/
bar lokal di tahun 1960-an; klub pada 1980-an dan 1990-an. Hari ini, dia percaya, tempat ketiga adalah kabin. “Kami mungkin bersantai dan mengisi ulang dan akhirnya menjadi orang yang berbeda untuk sementara waktu atau untuk selamanya.”
Sentimen ini tampaknya benar untuk sebagian besar orang di seluruh dunia yang merancang, membangun, mengunjungi, atau sekadar melihat kabin di halaman dan di layar. Buku terbaru Gestalten tentang masalah ini, Cabin Fever, yang diedit bersama oleh Klanten bersama Elli Stuhler, menunjukkan bahwa dari Australia hingga Islandia, demamnya masih tinggi.
Ada banyak air liur di tanaman terbaru dari kabin bijou-and-basic. Para desainer ini telah mengubah kesederhanaan menjadi sebuah bentuk seni, membuat gaya hidup yang keras dan minimalis tampak aspiratif. Apakah itu karena usaha dan cinta yang jelas-jelas digunakan untuk menciptakan lebih banyak dengan lebih sedikit?
“Kembali ke dasar-dasar dengan desain adalah pengingat yang sehat bahwa kita sebenarnya membutuhkan sangat sedikit,” tulis Stephanie Wade dalam buku tersebut. Tentu saja, pemandangan dari bangunan ini menunjukkan bahwa yang dibutuhkan hanyalah sepasang sepatu bot berjalan atau kostum renang.
Namun, gaya hidup seperti itu bisa menipu. Bagi banyak dari kita, bertahan hidup dengan minimal membutuhkan usaha dan pemikiran. “Untuk menghabiskan waktu di tempat-tempat terpencil… secara logistik Anda harus mengemas beberapa barang ekstra,” tambah Wade.
Berada di tempat yang aman dikelilingi oleh alam liar membuat kekhawatiran kita sehari-hari hilang – Mikko Jakonen
Kabin La Loica dan La Tagua (oleh Croxatto dan Opazo Arquitectos) bertengger tinggi di atas garis pantai Pasifik dunia lain di Chili; sementara kabin Folly Malek Alqadi berada di gurun California selatan. Di sini, “dinding tebal dan atap bernada dari kabin berinsulasi membuat lokasi tersebut dapat bertahan sepanjang tahun,” kata sang arsitek.
Sementara kabin treetop Sigurd Larsen di Denmark tahan cuaca ekstrim karena memiliki insulasi dan dinding kaca tebal.
Tetapi mendekati elemen di tempat terpencil juga merupakan salah satu daya tarik utama kabin. “Kabin memungkinkan Anda menjadi tamu di tempat yang mustahil, setidaknya untuk sementara waktu,” kata Klanten.
Mikko Jakonen dari Studio Puisto di Helsinki menggemakan hal ini: “Berada di tempat yang aman dikelilingi oleh alam liar benar-benar memprovokasi sesuatu yang primitif dalam diri kita. Itu membuat kekhawatiran kita sehari-hari menghilang.”
Bahkan dengan teknik bangunan modern, ada keinginan di antara para arsitek untuk memanfaatkan bahan-bahan lokal secara maksimal. Kabin Indigo di Belanda oleh Woonpioniers dilapisi dengan kayu lokal di dalam dan luar masing-masing cemara dan larch bernoda hitam. Dan Aure Boathouse Norwegia oleh TYIN Tegnestue dibalut dengan pinus Norwegia.
Lainnya menampilkan bahan “jujur” seperti kaca, baja, dan beton. Fasad Casa Etérea di Meksiko (oleh Prashant Ashoka San Miguel de Allende) dan Synvillan di Swedia (oleh Sandellsandberg Arkitekter) terbuat dari baja yang dipoles yang mencerminkan alam sekitarnya. Dan Sigurd Larsen berharap bahwa fasad kayu dan logam yang tidak dirawat dari kabin puncak pohon Denmark-nya akan tertutup lumut.